SELAMAT DATANG DI ZONA IPTEK POLNEP ZONA IPTEK POLNEP

Selasa, 16 Februari 2016

AGENDA IPTEK (JOGGING BERSAMA)

Asslamu'alaikum wr wb...
Ini adalah salah satu agenda iptek, yaitu jogging bersama
Tujuan dari jogging ini untuk mempererat silahturahmi pengurus dan maba
Disini adek-adek maba juga berkesempatan untuk menuturkan apa-apa yang kurang di iptek, apa yang ingin di majukan untuk iptek.

Kami sebagai pengurus iptek sangat senang dengan  ungkapan maba, karena kami tahu dimana kekurangan kami selama ini.




Setalah jogging bersama kami juga mengadakan makan bersama

























Jumat, 02 Oktober 2015

Ngecas Ponsel Kelak Bisa Pakai Jamur Portobello



Anda penggemar makanan jamur? Pastinya Anda tahu jenis jamur yang satu ini, portobello mushroom. Ya, jamur tersebut memang sangat sedap untuk disantap dengan sambal. Jamur ini juga sering dipakai oleh para vegetarian untuk mengganti porsi daging ketika memasak barbecue.

Namun, tahukah Anda bahwa portobello bisa menjadi sebuah `alat` untuk mengisi daya baterai ponsel di masa depan?

Adalah seorang ilmuwan yang bekerja di University of California Riverside, Brennan Campbell, yang menggagas konsep `jamur baterai` ini. Ia mengungkap, kutub positif (anoda) yang terkandung di baterai lithium ion di ponsel saat ini terbuat dari bahan grafit, sebuah material yang sangat mahal untuk diproduksi ulang dan berisiko menciptakan limbah racun.

Oleh karena itu, Campbell mencoba untuk mencari sumber daya alami yang dapat digunakan untuk mengisi daya baterai. Pada akhirnya, ia menemukan jamur portobello yang dinilai sebagai makanan yang biodegradable (bisa didaur ulang).

"Struktur molekular yang ada di jamur ini dinilai kokoh untuk menyimpan energi. Selain itu, lapisan jamur ini memiliki pori-pori yang `pas` untuk melakukan transfer energi secara efisien," tutur Campbell sebagaimana dikutip dari laman Gizmodo, Sabtu (3/10/2015).

Dijelaskan lebih lanjut, bahan grafit yang terkandung di baterai lithium ion nyatanya lebih cepat rusak karena kerusakan yang disebabkan listrik. Sementara, kandungan kalium yang serta konsentrasi kandungan garam yang ada di lapisan jamur portobello mampu meningkatkan kapasitas energi yang stabil, sehingga aman ketika overcharge (proses charging dalam kurun waktu yang berlebihan).

"Dengan material seperti ini, ponsel di masa depan akan lebih aman ketika di-charge. Tidak perlu lagi takut jika ponsel di-charge dalam waktu berjam-jam, tidak akan membuat jamur dan ponselnya rusak," lanjutnya.

Campbell juga telah mengungkap seperti apa konsep jamur baterai yang ia gagas. Awalnya, lapisan mikrostruktur jamur portabello akan didehidrasikan di suhu 500 derajat celsius, setelah itu lapisan tersebut akan berubah bentuk menjadi carbon nanoribbons. Setelahnya, carbon nanoribbons ini akan memasuki proses pyrolysis (diuraikan secara termokimia) di suhu 1100 derajat celsius dan lapisan akan berubah menjadi porous carbon nanoribbons.
 



Mekanisme proses pembuatan jamur baterai (Doc: Gizmodo) Proses ini masih dalam tahap lebih lanjut, namun jika memang benar jamur portabello bisa berfungsi sebagai sumber daya pengecasan baterai ponsel, sebaiknya petani jamur harus bersiap-siap bekerja lebih giat lagi untuk ke depannya. 

sumber: tekno.liputan6